Sahrul, salah satu saksi mata yang juga security Gramedia saat ditemui mengatakan, bahwa dirinya melihat ada asap sebelum membesar. Sesaat kemudian, api langsung membesar dan melumat bangunan ruko, dirinya melihat lebih dekat di ruko yang terletak di belakang tempatnya bekerja itu.
"Awalnya saya lihat asap sedikit, begitu pas saya datangi ternyata itu kebakaran, dan langsung saya berteriak kebakaran untuk meminta pertolongan," katanya, Jumat [5/8/2016].
Selanjutnya, kata Syahrul, mobil pemadam tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman.
"Beruntung pemadam datang cepat, kalau tidak pasti merambat kemana-mana, tadi sekira pukul 18.40 WIT, api sudah padam," katanya.
Dari informasi yang dihimpun, penyebab terjadinya kebakaran adalah korsleting listrik. Kebakaran tidka bisa dicegah karena pemilik rumah sedang beribadah ke gereja. Atas peristiwa tersebut, tidak ada kerugian jiwa, namun material di perkirakan mencapai Rp100 juta.
Dalam sehari, telah terjari dua kasus kebakaran di Jayapura, pagi dini hari akibat lilin yang menyambar bensin membuat puluhan kios dan kos terbakar, dan ditambah sore hari kebakaran di pusat kota Jayapura. Masyarakat diminta waspada atas bahaya kebakaran, kelalaian masih menjadi faktor utama terjadinya kebakaran.
